Sabtu, 21 Juni 2008

BELAJAR MELALUI JARINGAN MAYA

Kelompok Belajar : Sulastri NIM : 0805136146Supriono NIM : 0805136147 Syamsul Bahri NIM : 0805136148

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia tercipta sebagai makhluk yang mampu berpikir (homo sapien), makhluk sosial (homo sosious), dan makhluk yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa (homo religius) sekaligus juga sebagai makhluk yang unik. Unik dalam segala perilaku dan perbuatannya, sehingga terkadang sulit diprediksi untuk apa manusia berbuat sesuatu, yang kadang-kadang sulit diterima berdasarkan nalar yang sehat atau secara normal. Istilah normal ini pun juga bukan patokan yang pasti tetapi tergantung orientasi kita (kapan, dimana dan siapa). Suatu tingkah laku yang dilakukan seseorang dapat dikatakan baik atau tidak baik, normal atau tidak normal, sehat atau tidak sehat, dan sebagainya sebenarnya sangat ditentukan orientasi seseorang dalam kehidupannya. Keunikan yang ada pada manusia tidak hanya terlihat dalam tingkah laku yang bisa dianggap normal atau sehat saja, tetapi juga bisa terlihat pada perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang seperti kasus-kasus bersifat sadistis.

. Ciri-Ciri Mental

Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi “berumah tangga” tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden, 3 8)

Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang di temui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin. Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.

C. Manusia Pembelajar

Mengapa kita belajar? Mengapa proses pembelajaran harus berlangsung secara berkesinambungan seumur hidup? Ada banyak jawaban. Di antaranya adalah kita belajar agar mampu mempersiapkan diri menerima tanggung jawab atas hidup kita, atas pilihan-pilihan kita (being responsible); kita belajar agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di sekitar kita (being adaptable); kita belajar agar menginsafi kesalahan, bertobat, mengakui keterbatasan, dan berharap hanya kepada Sang Pencipta semata (being faithful); kita belajar agar dapat membentuk karakter pribadi sebagai anak manusia yang unik, otentik, dan tak terbandingkan (to be the best of ourselves); kita belajar agar dapat melayani sesama manusia yang memerlukan (being servant); kita belajar agar dapat menciptakan ulang masa depan (being re-creator); kita belajar agar menjadi lebih manusiawi (being human); dan seterusnya. Intinya, dapatlah dikatakan bahwa kita belajar karena kita (manusia) terlahir sebagai makhluk pembelajar (learning being). Kita tidak saja belajar untuk hidup, tidak hanya untuk memperoleh nafkah, memperoleh jabatan, popularitas, kekayaan, dan memiliki banyak hal lainnya. Soalnya, jika demikian, setelah ‘memiliki’ semua hal itu, kita akan berhenti belajar. Atau jika semua itu tidak mungkin kita miliki, lalu buat apa kita belajar? D. Ciri-Ciri Manusia Pembelajar Manusia pembelajar menunjuk kepada setiap orang yang bersedia menerima tanggung jawab untuk melakukan dua hal penting. Kedua hal penting itu, yakni, pertama, berusaha mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya, dengan selalu mencari jawaban yang lebih baik tentang beberapa pertanyaan eksistensial, seperti ’siapakah aku?’, ‘dari mana aku datang?’, ‘ke manakah aku akan pergi?’, ‘apa yang menjadi tanggung jawabku dalam hidup ini?’, dan ‘kepada siapa aku percaya?’. Kedua, berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya, mengekspresikan dan menyatakan dirinya sepenuh-penuhnya, seutuh-utuhnya, dengan cara menjadi diri sendiri dan menolak untuk dibanding-bandingkan dengan segala sesuatu yang ‘bukan dirinya’. (Harefa; Menjadi Manusia Pembelajar, 2000, hlm. 30-31). Pengertian di atas setidaknya memberikan sejumlah petunjuk terhadap ciri-ciri atau karakteristik manusia pembelajar: 1. Secara sadar mau menerima tanggung jawab atas hidupnya, atas sikap dan perbuatannya. 2. Secara sadar selalu mengembangkan inisiatif untuk mencari dan mengenali dirinya itu apa dan siapa. 3. Secara sadar menumbuhkan keberanian untuk jujur menyatakan keunikannya sebagai pribadi. 4. Memberikan dirinya dipandu ‘dari dalam’ (inside out) oleh nilai-nilai yang sesuai dengan keyakinannya. 5. Memiliki constructive discontent (ketidakpuasan yang konstruktif), yang mendo- rongnya untuk belajar seumur hidup guna meningkatkan kualitas kemanusiaannya. 6. Ia tak suka mengidentifikasikan dirinya dengan hal-hal yang bukan dirinya (misalnya, identifikasi diri dengan jabatan, kekayaan, atau kekuasaan, sebagaimana sering dislogankan menjadi ‘you what you have’, ‘you are what you drive’, ‘you are what you eat’, dsb.). Pernahkah Anda merenungkan siapa sebenarnya diri Anda ? Apa kelemahan dan kekurangan Anda ? Bagaimana sikap hidup Anda? Pernahkan Anda juga berpikir, dari mana Anda, hendak kemana Anda, dan untuk apa Anda hidup di dunia ini ? Mengenali diri bisa dari hal-hal yang kecil, baru kemudian bertahap kepada sesuatu yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Dalam kedudukan Anda sebagai mahasiswa, mengenali diri bisa dimulai dari bagaimana kita belajar. Ketahuilah bagaimana Anda mengolah informasi atau yang biasa disebut sebagai Modalitas Belajar. Manusia dianugerahi 3 modalitas belajar yaitu Visual, Auditory, dan Kinestetik. Setiap orang mempunyai 3 potensi tersebut, namun biasanya mereka akan ada yang dominan. Orang yang dominan Visual, dia akan mudah belajar dengan menggunakan gambar, grafik, penggunaan warna, dan icon-icon yang menarik. Orang Auditory akan mudah belajar dengan mendengarkan, biasanya akan lebih asyik jika sambil mendengarkan musik, dan biasanya orang auditory akan membaca dengan keras-keras. Yang terakhir, adalah orang kinestetik. Orang kinestetik belajar dengan melakukan, menyentuh langsung, praktek, dan biasanya orang kinestetik itu tidak bisa duduk manis, dia akan selalu bergerak dan bergerak. Kenali potensi yang selanjutnya adalah mengenali kecerdasan Anda. Howard Gardner membagi kecerdasan menjadi 8, yang biasa disebut dengan kecerdasan berganda, kecerdasan majemuk. Kedelapan kecerdasan itu adalah:1. Spasial-Visual (berpikir dengan citra dan dambar).2. Linguistik-Verbal (Berpikir dalam kata-kata).3.Interpersonal (berpikir lewat berkomunikasi dengan orang lain).4. Musikal-Ritmik (berpikir dalam irama dan melodi).5.Naturalis (berpikir dalam acuan alam).6. Badan-Kinestetik (berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik).7. Intrapersonal (berpikir secara reflektif).8. Logis-Matematis (berpikir dengan penalaran).

Agar berbagai potensi yang dimiliki oleh manusia dapat berkembang dengan baik, maka dalam belajar perlu memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, yang salah satunya adalah belajar melalui internet maupun jaringan maya.

Berdasarkan uraian tersebut, Apa yang dimaksud dengan belajar dengan jaringan maya dan bagaimana melakukan ?

II. PEMBAHASAN

Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang massa. Jika Anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian sumber belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini.

Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.

Hal yang perlu diperhatian adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa, maka siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika ada interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar. Dan inilah yang seharusnya diusahakan oleh setiap pembelajar (instructor, guru) dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar yang berupa orang , melainkan juga sumber-sumber belajar yang lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang khusus, melainkan juga sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan. Semua sumber belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kita.

A. Jaringan Maya

1. Pengertian internet sebagai jaringan.

Apa itu Internet, apakahan sebuah campuran baru dari telur dan kornet? Sebuah media, teknologi atau mainan baru bagi si gila informasi? Alat pengganti dukun? Yang pasti seperti dari iklan, kita tidak bisa mencari motor yang di curi di Internet. Tapi, tapi, percaya atau tidak, bagi orang yang terlatih dan menganggap internet sebagai sahabatnya, di negaranegara tertentu, yang bukan Indonesia,hiks, dia bisa saja mencari informasi tersebut lewat internet. Bahkan seseorang bisa mencari tahu siapa pembeli sebuah barang, semua lewat Internet. Yang pasti Internet sudah merupakan dunia sendiri, dunia maya, gitu kata orang. Maya apanya, ghaib? Yang pasti tidak ada hubunganya dengan bidang paranormal apalagi paratrooper. Internet itu ada, sebuah dunia yang dapat dimasuki. Tapi

kita memang tidak bisa merasakan, menyentuh dan melihat langsung. Makanya di bilang dunia maya. Berdasarkan uraian dan alasan-alasan tersebut, persoalan yang akan dibahas adalah APA ITU INTERNET ?

Internet mempunyai nama panjang Inter Networking atau hubungan antar jaringan komputer. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia , sehingga terbentuk ruang maya jaringan komputer (cyberspace). Jaringan komputer sendiri secara sederhana dapat di artikan sebagai hubungan fisik komputer dengan komputer yang lain melalui sebuah media. Fungsi dasar sebuah jaringan adalah agar dapat bertukar sumber daya atau piranti (file, printer , modem, fax, dll)

Internet adalah kumpulan komputer yang saling terkoneksi di seluruh dunia yang dapat diakses, yang mengirimkan data dengan menggunakan Protokol Internet. Berikut ini akan dibahas hanya pengertian, gambaran, sejarah, dan tentang bagaimana Internet itu bekerja.

Coba bayangkan satu laboratorium komputer yang saling berhubungan melalui jaringan,

jaringan yang sederhana saja dengan Topologi Star Rieut. Sekali lagi, bayangkan, satu jaringan komputer di satu laboraium komputer, disatukan dengan jaringan yang ada di sekolah, terus bersatu lagi dengan sebuah jaringan pendidikan, dan si jaringan pendidikan, yang beranggotakan dari berratus-ratus sekolah, ini merupakan bagian dari jaringan suatu pemerintah. Belum lagi dari sektor lain. Perusahaan, pendidikan, pemerintahan di setiap negara di dunia bersatu padu, jaringannya, membentuk sebuah jaringan yang luas sekali dan dapat diakses secara bebas, ya, tentunya ada beberapa yang tidak bisa di akses secara bebas. Nah jaringan ini yang disebut dengan World Wide Web. Jaringan yang membentuk sesuatu yang kita sebut dengan Internet. Bagaimana jaringan-jaringan ini bisa saling bertukar informasi? dan bagaimana pula mereka bisa berkomunikasi ?

Nah jawabanya melalui Protokol Internet, sebagaimana protokoler si pak (atau ibu buat yang ibu-ibu) Walikota, yang mengatur jadwal kerjanya dan bagaimana si Walikota bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat, bukan dengan si selamat, Protokol Internet ini pun melakukan hal yang sama. Mengatur dan menentukan.

Selain hubungan secara fisik , komputer di dalam jaringan juga memerlukan sebuah bahasa (protokol) yang sama untuk dapat berkomunikasi dengan baik di dalam suatu jaringan. Internet sebagai jaringan komputer memerlukan protokol untuk berkomunikasi , sedangkan protokol yang di gunakan dalam jaringan internet yaitu TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) yang di kirim komputer melalui sebuah media pada umumnya line telepone dengan perantara Modem (Modulator Demodelator). Modem berfungsi untuk mengubah signal-signal data digital komputer ke dalam nada-nada analog yang di kirim dan di terima melalui line telepone sebagai media.

Secara fisik Internet ini dapat tersambungkan melalui berbagai macam media, contohnya; satelit, kabel fiber-optic, koneksi wireless, dan lain-lain.

Sejarah Internet ?

Siapa sebenarnya yang menemukan Internet ?. Sejarahnya agak lucu juga, dari sifat tidak mau kalah manusia, ya untuk masalah dari sikap tidak mau kalahnya Amerika. Apa hubunganya dengan negara Amerika?

Dahulu kala, ketika Uni Sovyet meluncurkan Sputnik, apa itu Sputnik? Roket yang berisi manusia pertama di dunia yang berhasil di luncurkan ke luar angkasa. Ketika Sovyet meluncurkan Sputnik, Amerika jadi gerah, “masa Sovyet bisa kita tidak?!” Mungkin begitu kata Presiden Amerika waktu itu. Tapi yang pasti, Amerika langsung membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk mengambil alih kepemimpinan teknologi.

Singkat cerita, ARPA membentuk banyak sekali badan atawa cabang, nah salah satunya ialah Information Processing Technology Office (IPTO). Salah satu tugas IPTO adalah membuat sebuah sistem radar otomatis yang saling berhubungan, ceritanya yang pertama di dunia.Nah, pemimpin IPTO, J. C. R. Licklider.

Dari sistem ini, si Licklider menemukan sesuatu, bagaimana jika dibuat sebuah jaringan yang universal yang menyatukan manusia dalam perkembangannya. Akhirnya, Licklider dibantu oleh Lawrence Roberts dengan memanfaatkan teknologi dari Paul Baran, menciptakan dua titik (node) pertama yang disebut dengan ARPANET. Node ?

titik ? apa itu? ialah, satu titik atau satu node, adalah satu komputer. TITIK. ARPANET ini dihubungkan antara UCLA dan SRI International di Menlo Park, California, pada 29 Oktober 1969. Nah, ARPANET ini lah dapat dikatakan biangnya si Internet. Karena kemudian ide ini ditiru dan dikembangkan lebih lanjut oleh banyak pihak.

Dan pada 1 Januari 1983 sampe sekarang protokol standar dalam Internet, terlepas dari Sistem Operasi apa yang digunakan, adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Bagaimana komputer bisa saling berhubungan tapi tidak pernah salah sasaran? IP Address adalah jawabanya. Apa itu? Yang pasti si IP Address ini memiliki beberapa jenis yang disebut dengan kelas, kelas A, B, C, D dan E. Sebagai contoh, berikut adalah salah satu IP Addrtess kelas C. 192.168.2.1

Dengan perincian sebagai berikut :

NETWORK ID : 192.168.2

HOST ID : 1

Apa maksudnya? Sebagai gambaran, Network Id, diibaratkan 192 adalah kelurahan, 168 adalah RW, dan 2 adalah RT. Ada satu surat beralamatkan 192.168.2.1, nah si tukang pos pasti membawa surat itu ke tempat yang dituju, yaitu 192.168.2 itu tadi. Lalu apakah si 1 yang terakhir. Begini, ketika si tukang pos nyampe di depan rumah dan mencari si 1, ternyata di rumah itu banyak penghuninya, ya, di ibaratkan ada si 1, si 2, si 3 dan si 4. Nah sudah pasti kan si surat itu diberikan kepada si 1.

  1. Belajar Melalui Jaringan Maya

Dengan adanya perkembangan dan pemanfaatan IT Guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.

    1. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
    2. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
    3. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, LCD , Komputer ’ jaringan dan sebagainya.
    4. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
    5. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.

Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengembangan sistem pembelajaran (Haughey, 199 8)adalah:
1. Web Course.

Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya isampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, bulletin board dan online conference.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course.

Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Web Enhanced Course.

Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas/sekolah, siswa dengan kelompok, siswa dengan guru maupun guru dengan siswa atau dengan kelompok. Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.


C. Manfa’at dan Mudharat.

Pesatnya perkembangan IT khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang yang lebih baik dalam suatu instusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemamfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang di sebut Electronic University (E-University). Pengembangan E-University bertujuan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitas, baik di dalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakanan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. IT sebagai media pembelajaran multi media misalnya kerjasama antar pakar dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan. Seorang mahasiswa bisa mendiskusikan dengan pakar dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan tukar menukar data melalui internet, via email atau dengan menggunakan makanisme fail sharing dan mailing list. Kemudian manfaat lainnya di bidang pendidikan adalah :

1. Akses ke perpustakaan.,

2. akses ke pakar.,

3. melaksanakan kegiatan kuliah secara online.,

4. menyediakan layanan informasi akedemik suatu institusi pendidikan.,

5. menyediakan fasilitas mesin pencari data,.

6. menyediakan fasilitas diskusi.,

7. menyediakan fasilitas derektori alumni dan sekolah.,

8. menyediakan fasilitas kerjasama dan lain-lain.

Sedangkan dampak negatifnya dalam perkembangan IT (Belajar melalui jaringan maya ) bergesernya nilai-nilai budaya, moral dan etika, serta ideologi yang dianut apabila informasi yang diakses disalah gunakan.

Dampak negatif yang sangat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya adalah anatara lain :

• Maraknya pornografi dalam berbagai wujudnya

• Perjudian di dunia maya

• Sikap hedonisme

• Dan kebebasan tanpa batas, dan sulit, bahkan tidak mungkin dibatasi


D. PENUTUP

a. Simpulan

Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia dalam memahami teknologi informasi, banyak mamfaat yang kita peroleh melalui pembelajaran jaringan maya contohnya dalam dunia pendidikan, perbankan, bisnis dan pemerintahan. Di era globalisasi ini mau tidak mau kita harus menguasai teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan.

b. Saran

Sehubungan dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang sedemikian pesat maka dunia pendidikan ikut merasakan dan menikmati hikmah tersebut. Namun juga perlu disadari bahwa kemajuan tersebut juga merupakan buah dari pendidikan. Untuk itu penulis menyarankan terhadap tiga lingkungan pendidikan yaitu forma, nonformal dan informal lebih intens untuk memanfaatkan jaringan maya secara optimal dalam pembelajaran sepanjang hayat. Mengingat dibalik manfaat terdapat pula kuburukan atau sisi negatifnya maka siapapun perlu membekali diri dengan iman dan takwa sesuai keyakinannya, agar dapat memperkecil bahkan menolak pengaruh negati tersebut. Selamat belajar di jaringan maya.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://bigayah.multiply.com/journal/item/60

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

3. http://www.mail-archive.com/rantau-net@rantaunet.com/msg14354.html

4.http://aristorahadi.wordpress.com/2008/01/11/belajar-pembelajaran-dan-sumber-belajar/

5. http://ekanofianasari.files.wordpress.com/2007/09/latihan-1.doc

6. http://sman15bdg.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=72

Tidak ada komentar: